Iman dalam pengertian
kepercayaan akan adanya kebenaran mutlak yaitu Tuhan Yang Maha Esa, serta
menjadikanya satu-satunya tujuan hidup dan tempat pengabdian diri yang terakhir
dan mutlak. Sikap itu menimbulkan kecintaan tak terbatas pada kebenaran,
kesucian dan kebaikan yang menyatakan dirinya dalam sikap pri kemanusiaan.
Sikap pri kemanusiaan menghasilkan amal saleh, artinya amal yang bersesuaian
dengan dan meningkatkan kemanusiaan. Sebaik-baiknya manusia ialah yang berguna
untuk sesamanya. Tapi bagaimana hal itu harus dilakukan manusia?.
Sebagaimana setiap perjalanan
kearah suatu tujuan ialah gerakan kedepan demikian pula perjalanan ummat
manusia atau sejarah adalah gerakan maju kedepan. Maka semua nilai dalam
kehidupan relatif adanya berlaku untuk suatu tempat dan suatu waktu tertentu.
Demikianlah segala sesuatu berubah, kecuali tujuan akhir dari segala yang ada
yaitu kebenaran mutlak (Tuhan) (28:88). Jadi semua nilai yang benar adalah
bersumber atau dijabarkan dari ketentuan-ketentuan hukum-hukum Tuhan (6:57).
Oleh karena itu manusia
berikhtiar dan merdeka, ialah yang bergerak. Gerakan itu tidak lain dari pada
gerak maju kedepan (progresif). Dia adalah dinamis, tidak statis. Dia bukanlah
seorang tradisional, apalagi reaksioner (17:36). Dia menghendaki perubahan terus
menerus sejalan dengan arah menuju kebenaran mutlak. Dia senantiasa mencarai
kebenaran-kebenaran selama perjalanan hidupnya. Kebenaran-kebenaran itu
menyatakan dirinya dan ditemukan didalam alam dari sejarah umat manusia.
Ilmu pengetahuan adalah alat
manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya,
sekalipun relatif namun kebenaran-kebenaran merupakan tonggak sejarah yang
mesti dilalui dalam perjalanan sejarah menuju kebenaran mutlak. Dan keyakinan
adalah kebenaran mutlak itu sendiri pada suatu saat dapat dicapai oleh manusia,
yaitu ketika mereka telah memahami benar seluruh alam dan sejarahnya sendiri
(41:53).
Jadi ilmu pengetahuan adalah
persyaratan dari amal soleh. Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan
dapat berjalan diatas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikan kepada kepatuhan
tanpa reserve kepada Tuhan Yang Maha Esa (35:28). Dengan iman dan kebenaran
ilmu pengetahuan manusia mencapai puncak kemanusiaan yang tertinggi (58:11).
Ilmu pengetahuan ialah
pengertian yang dipunyai oleh manusia secara benar tentang dunia sekitarnya dan
dirinya sendiri. Hubungan yang benar antara manusia dan alam sekelilingnya
ialah hubungan dan pengarahan. Manusia harus menguasai alam dan masyarakat guna
dapat mengarahkanya kepada yang lebih baik. Penguasaan dan kemudian pengarahan
itu tidak mungkin dilaksanakan tanpa pengetahuan tentang hukum-hukumnya agar
dapat menguasai dan menggunakanya bagi kemanusiaan. Sebab alam tersedia bagi
ummat manusia bagi kepentingan pertumbuhan kemanusiaan. Hal itu tidak dapat
dilakukan kecuali mengerahkan kemampuan intelektualitas atau rasio (45:13).
Demikian pula manusia harus
memahami sejarah dengan hukum-hukum yang tetap (3:137). Hukum sejarah yang
tetap (sunatullah untuk sejarah) yaitu garis besarnya ialah bahwa manusia akan
menemui kejayaan jika setia kepada kemanusiaan fitrinya dan menemui kehancuran
jika menyimpang daripadanya dengan menuruti hawa nafsu (91:9-10).
Tetapi cara-cara perbaikan hidup
sehingga terus-menerus maju kearah yang lebih baik sesuai dengan fitrah adalah
masalah pengalaman. Pengalaman ini harus ditarik dari masa lampau, untuk dapat
mengerti masa sekarang dan memperhitungkan masa yang akan datang (12:111).
Menguasai dan mengarahkan masyarakat ialah mengganti kaidah-kaidah umumnya dan
membimbingnya kearah kemajuan dan kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar