1.Empirisme
Sumber dari pengetahuan ini adalah Alam. Sarana yang digunakan adalah
Eksperimen. Mazhab pengetahuan ini hanya mendasarkan kebenaran pada apa yang
dapat ditangkap oleh indera manusia. Apa yang dilihat, didengar, dirasa, dll.
Misalnya, Apakah memang benar Tuhan itu ada? Kalau Tuhan itu ada, lalu mana
Tuhan? Mengapa Tuhan tidak dapat kita lihat, tidak dapat kita dengar suaranya?
Dari mazhab pengetahuan inilah muncul berbagai macam ajaran-ajaran
materialistik. Mazhab ini tidak dapat mengantarkan kita pada kebenaran yang
100%. Misalnya saja Teori Gravitasi yang ditemukan berdasarkan Eksperimen.
Belakangan teori Gravitasi tersebut telah ada yang membantahnya.
2.Rasionalitas
Sumber dari pengetahuan ini adalah akal. Alat atau sarana yang digunakan adalah
berpikir. Mazhab pengetahuan ini mempunyai dua kaidah utama, yaitu Kausalitas
(sebab-akibat) dan Non-Kontradiksi.
Sebab Akibat
Bahwa apa yang terjadi di dunia ini pasti memiliki sebab-sebab yang
mempengaruhinya. Seseorang bisa tidur sekalipun, dibelakangnya terdapat
beribu-ribu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Non-Kontradiksi
Sebuah kebenaran, tidak mungkin di dalamnya mengandung kontradiksi. Misalnya
ada informasi bahwa si A itu berada di jakarta, tetapi pada saat yang sama si A
berada di Bandung. Informasi ini mengandung kontradiksi sehingga wajib kita
tolak keabsahannya.
Jadi, kebenaran itu PASTI tidak akan bertentangan dengan akal. Maksudnya adalah
kebenaran tidak akan bertentangan dengan kedua kaidah akal tersebut.
Mazhab pengetahuan ini mampu membawa kita pada kebenaran yang 100%
3.Pengetahuan Hati
Sumber dari pengetahuan ini adalah hati. Alat atau sarana yang digunakan adalah
Tazkiyatun Nafs. Pengetahuan hati ini akan erat kaitanya dengan bab selanjutnya
di dalam NDP yaitu Manusia dan Nilai-Nilai Kemanusiaan. Bahwa fitrah manusia
adalah memiliki sisi baik dan sisi buruk. Tetapi manusia juga memiliki
kecenderungan untuk menyempurnakan dirinya. Dalam menyempurnakan dirinya inilah
Epistemologi Islam memiliki perang yang sangat penting, terkhusus pengetahuan
hati dan nanti pengetahuan yang keempat yaitu pengetahuan skriptualisme.
4.Skriptualisme
Pengetahuan ini bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Alat atau sarana yang
digunakan adalah Pengkajian dan Penafsiran. Bahwa di dalam al-Qur’an terkandung
berbagai macam pengetahuan yang dapat menuntun kita pada kebenaran 100% dan
kesempurnaan. Tentunya kesempurnaan yang dimaksud adalah kesempurnaan dalam
kadar manusia.
0 komentar:
Posting Komentar